Halo, selamat malam yasminisme (; Ini literally udah tengah malem dan aku belakangan ini suka susah tidur *curhat. Seperti biasa, kalo nggak bisa tidur gini, ada aja random stuff yang dipikirin. Dan tiba-tiba malem ini aku kepikiran tentang perjodohan. Ya, random banget kan.
Jadi, intinya di postingan kali aku mau cerita tentang pemikiran aku terkait perjodohan, atau lebih tepatnya tentang cerita pribadi aku yang mau dijodohin sama kedua orang tuaku. Bener-bener campur aduk rasanya :" Langsung kepikiran, apa bisa aku ngejalanin hidup sama orang yang sama sekali nggak aku kenal dengan baik sebelumnya? Apa aku bisa yakin seratus persen sama calon suami pilihan kedua orang tuaku? Kenapa aku harus mengalami yang namanya perjodohan di zaman yang sangat modern ini? Bukan kah ini semacam tradisi zaman dulu yang nggak cocok diterapkan di zaman kayak sekarang ini?
Adakah saran dari kalian untuk aku yang mau dijodohin ini? :"
Adakah saran dari kalian untuk aku yang mau dijodohin ini? :"
HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
PLEASE jangan baper! Aku cuman bercanda :)) Udah cukup drama belum intro postingan ini? HAHA
***
Nggak kok, nggak. Aku nggak dijodohin sama orang tuaku sama siapa pun. Dan sejauh ini yang aku tau, orang tuaku bukan tipe orang tua yang berniat ngejodohin anak-anaknya. Orang tuaku sejauh ini cenderung ngebebasin untuk masalah memilih calon pasangan hidup :"> Ya, tentu ada kriterianya. Tapi, kayaknya nggak perlu ya aku bahas di sini? Haha. Lagian itu bukan hal inti yang akan aku bahas di postingan ini.
***
Arranged adalah judul salah satu program televisi di kanal Lifetime, yang sebelumnya disiarkan di kanal Fyi dan ada dua season. Acara ini adalah semacam reality show yang pada intinya menceritakan tentang kehidupan sebelum, saat, dan setelah perjodohan. Seru banget sih, in my opinion. Memang agak drama, tapi hal-hal yang ada di dalam setiap episodenya sangat mungkin bener-bener terjadi di kehidupan nyata. Penasaran kayak gimana pemikiran aku tentang reality show ini? Please, bilang penasaran gitu. Kalau bisa bilang, penasaran banget banget banget, yasmin. Please yasmin, ceritain dong pendapat kamu tentang reality show ini, aku penasaran banget deh! HAHAHA makin menjadi-jadi kan monolog nggak jelas aku, maafkan :))))
Dari kiri ke kanan: Veeral & Ragini, Josh & Meghan, Christian & Maria |
Di season pertama ada tiga pasangan yang masing-masing berbeda latar belakang budaya tapi ketiganya tinggal di Amerika. Pertama, ada pasangan orang India yang bernama Veeral dan Ragini. Kedua, ada pasangan orang Amerika yang bernama Josh dan Meghan. Ketiga, ada pasangan orang Gipsi yang bernama Christian dan Maria.
Di sini, aku bakal mencoba untuk menonjolkan keistimewaan dan keunikan masing-masing pasangan. Pertama, pasangan Veeral dan Ragini. Hal yang bisa diambil hal positifnya dari pasangan ini adalah saat mereka punya masalah atau perdebatan, meskipun di awal mereka masing-masing berkeinginan untuk mempertahankan argumennya, di mana mereka hampir setiap saat selalu berdebat sampai mendatangi semacam pakar (apa ya disebutnya? lupa hehe) untuk membantu mereka menyelesaikan masalah. Tapi pada akhirnya ada satu pihak yang mau mengalah demi pasangannya. Misalnya, di awalnya Veeral yang banyak ngalah sama keinginannya Ragini untuk menunda untuk memiliki anak dan lebih memilih untuk mengembangkan karirnya. Tapi Veeral nggak nyerah. Veeral terus berusaha membahagiakan istrinya, dari mulai mengajak bulan madu sampai membeli rumah pribadi, yang pada akhirnya membuat Ragini merasa segalanya udah siap untuk mulai memikirkan untuk mempunyai anak. Selanjutnya, mereka sesegera mungkin mendatangi dokter untuk membicarakan rencana mereka untuk membuat program untuk memiliki anak (:
Kedua, pasangan Josh dan Meghan. Pada saat mereka dijodohkan dan akhirnya menikah, mereka sama-sama belum memiliki pekerjaan. Josh masih menempuh pendidikannya sebagai mahasiswa kedokteran semester akhir yang sedang menunggu penempatan magangnya. Sedangkan Meghan sudah menyelesaikan pendidikan masternya. Meghan bercita-cita untuk menjadi seorang ibu rumah tangga karena berkaca dari pengalaman keluarganya di mana ibunya sibuk bekerja dan kurang bisa meluangkan waktu untuk dirinya sehingga hal itu mendorong keinginan Meghan untuk menjadi ibu rumah tangga dan ingin memiliki banyak waktu bersama keluarga. Pada awalnya Josh menyetujui keinginan istrinya tersebut. Tapi, itu berubah saat Josh dan Meghan pindah ke kota di mana Josh ditempatkan untuk magang dan harus berpisah jauh dengan kedua belah pihak orang tua mereka. Josh terus meminta Meghan untuk mencari pekerjaan dan menunda memiliki anak, padahal Meghan sangat ingin cepat memiliki anak. Saat Meghan sudah mendapatkan pekerjaan, ternyata tetap ada masalah untuk pernikahan mereka. Tapi, pada akhirnya mereka berdua bisa saling memahami dan menghargai satu sama lain.
Ketiga, pasangan Christian dan Maria. Pasangan ini menikah di umur yang sangat muda. Berbeda dengan dua pasangan sebelumnya, pasangan ini masih tinggal bersama orang tua (Maria tinggal bersama Christian dan keluarga intinya) dikarenakan usia mereka yang masih sangat muda. Di sini, memang ada sisi positif dan negatifnya. Positifnya, mereka banyak dibantu saat mereka mempunyai masalah. Maria menjadi sangat dekat terutama dengan keluarga inti Christian karena mereka tinggal di atap yang sama dan terlihat sekali kalau ibunya Christian yaitu mertuanya, sangat sayang sama Maria. Maria selalu ditemani untuk mengurus rumah, jalan-jalan, dan bahkan diajarkan untuk berjualan bunga untuk menambah uang sakunya. Konflik di pasangan muda ini sangat terlihat di sikap keduanya yang terkadang masih belum bisa berpikir dan bertindak selayaknya orang dewasa di mana konflik terhebat mereka adalah saat Maria sampai meninggalkan rumah untuk beberapa hari karena mereka sempat memiliki masalah yang cukup serius. Tapi, pada akhirnya keduanya berhasil mengalahkan ego masing-masing. Christian yang selalu meminta maaf dan melakukan hal-hal yang manis setelah ia berbuat salah terhadap Maria. Christian pada akhirnya tau how to treat Maria like a princess :> Dan siapa yang sangka, pas di episode the couples meet, Christian dan Maria memenangkan game yang menunjukan bahwa mereka adalah pasangan yang paling mengenal satu sama lain, mantap kan hahaha
***
Nonton reality show ini semacam kayak ngasih aku wawasan tentang kehidupan pernikahan, yang bisa aja terjadi baik pada pasangan yang dijodohkan maupun nggak. Jadi semacam diingatkan do(s) and don't(s) in marriage *kejauhan yas, pasangannya dulu persiapin hahaha. Pada intinya, setiap pasangan yang menikah pasti akan punya permasalahan di dalam pernikahannya. Setiap pasangan pasti punya cara menyelesaikan masalahnya masing-masing. Hal-hal yang perlu diperhatikan pertama, jadilah versi terbaik dari diri sendiri. Jangan menuntut pasanganmu untuk menjadi baik kalau dirimu sendiri belum bisa jadi versi terbaik dari dirimu pribadi. Kedua, bangunlah kesiapan untuk menerima segala kelebihan dan kekurangan pasanganmu. Ketiga, coba banyak-banyak berempati sama pasanganmu. Keempat, tentu, sayangilah pasanganmu dengan cara menghargai pemberian berharga dari Yang Maha Kuasa dan bimbinglah pasanganmu selama di dunia hingga kalian bisa terus berbahagia bersama sampai di jannah nanti :""")
DUHHHH aku ngomong apasihhh =,=a
Dah ah ya, nanti makin ngelantur hahahahaha maaf ya aku nggak punya penutup yang bagus untuk postingan ini wkwk akhir kata, makasih banget buat siapa pun yang udah baca postingan (nggak jelas kesekian miliar) di blogku tercinta ini, see you on another yasminologue <3