Maafkan ku hanya bisa menjadi teman biasa
Namun ku tak pernah melarang kau jatuh cinta padaku
Maaf ku hanya bisa menjadi teman biasa
Namun ku tak pernah melarang kau jatuh cinta padaku
(Silahkan Mencintaiku – Calvin Jeremy)
Lagu itu nemenin aku di sore hari ini. Karena ngedengerin lagu itu, aku jadi keingetan sesuatu. Sesuatu yang hampir persis sama aku dan orang itu. Ya, dia. Dia yang gak pernah nyerah ngungkapin rasanya. Dia yang tetep bertahan meskipun aku di sini gaada rasa yang sama. Dia yang sepertinya tersakiti tapi tetap hadir di sini untuk aku. Maaf, aku gabisa bales semua itu persis sama kayak yang kamu lakuin. Tapi satu hal yang pasti, aku berterima kasih sama semuanya.
Kadang aku ngerasa kasihan. Kadang aku ngerasa aku keterlaluan. Kadang aku ngerasa harus ngebales semuanya. Tapi… aku gamau ngasih harapan kosong. Aku gamau bermanis manis yang ujungnya Cuma bisa bikin sakit hati. Aku Cuma bisa bilang maaf dan makasih. Maaf kalau aku memang gabisa ada untuk kamu. Makasih untuk semua perhatian yang kamu beri.
Kamu pernah bilang ke salah seorang temen aku, “cinta aku itu kayak kumis, walaupun udah dipangkas habis tapi tetep aja tumbuh lagi”
Aku heran. Aku gangerti. Aku terlalu polos. Atau entah aku kayak gimana. Yang jelas aku emang gangerti apa yang ngebuat kamu kayak gitu sama aku. Aku bukanlah satu-satunya cewek yang baik, ataupun cantik, ataupun pinter, ataupun humoris ataupun menyenangkan. Aku gak spesial. Aku gak menarik. Aku biasa-biasa aja. Aku ya seperti ini, jauh dari kesan sempurna. Tapi kenapa kamu masih bertahan sama cewek kayak gini?
Percayalah di luar sama masih sangat banyak cewek yang jauh lebih baik dari aku. Cewek yang sangat sempurna untuk kamu. Cewek yang diakdirkan untuk kamu. Cewek yang bakal ngisi hari-hari kamu dengan warna dan senyuman. Tapi, itu bukan aku. Semoga kamu segera nemuin cewek itu dan berbahagia sama cewek itu :’)
No comments:
Post a Comment